YSEALI Experience, University of Montana


Bismillahirrohmanirrohim.
Senang sekali saya bisa menuliskan pengalaman ini. Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Teman - teman yang budiman kali ini saya ingin bercerita mengenai pengalaman saya terpilih menjadi wakil Indonesia dalam program Young Southeast Asia Leaders Initiative (YSEALI).

Jadi, YSEALI adalah sebuah program pertukaran pelajar ke negeri paman Sam. Program ini pertama kali launch pada tahun 2014 guys. Tapi program yang sama dan hampir sejenis telah ada sebelumnya. Dulunya dikenal dengan nama SUSI. Dalam program ini para peserta yang terpilih dari 10 negara ASEAN akan belajar di salah satu universitas yang ada di Amerika Serikat. Bagi teman-teman yang berniat mengetahui apa itu YSEALI, wajib hukumnya daftar terlebih dahulu menjadi member. Tiap kali program YSEALI buka, kamu akan diberitahu langsung ke inbox email kamu. Saat ini udah ada 20.000 lebih member YSEALI yang ada di Indonesia. Tidak hanya belajar ke negeri Paman Sam, YSEALI juga punya banyak sekali acara yang diselanggarakan di ASEAN nih guys. Dan semuanya fully funded alias dibiayai penuh. Hahaha.

Prosesnya terbilang sederhana. Teman-teman yang tertarik bisa mengerimkan aplikasi teman-teman tiap kali program YSEALI buka. Secara umum ada tiga berkas yang harus dipersiapkan, yakni statement letter, application form, dan recommendation letter. Kalo berkasmu shortlisted, kamu melaju ke tahap selanjutnya yakni tahap wawancara menggunakan skype atau via telepon. In the end, akan diumumkan list nama yang akan berangkat ke US. Nah setelah itu, tunggu deh instruksi selanjutnya.

The journey began several days after the announcement. Perjanalan yang dimaksud adalah pengurusan visa. Gak usah khawatir karena pengurusan visa bakalan sangat mudah dan cepat. Hahaha. Untuk area Jawa timur dan Indonesia timur, pengurusan visa akan dilakukan di kantor Consulate General (Konjen) di Surabaya. Saya yang saat itu tinggal di Makassar, terbang ke Surabaya, semuanya fully funded, treated very well, dan selamat sentotsah. Pagi take off dan malamnya balik lagi ke Makassar. Tanpa acara nginap, apalagi leha-leha di Surabaya. Hahaha. Thanks Yuli, yang menjadi travel mate ku hari itu.

Photo session di Consulate General Surabaya
Selepas pulang dari Surabaya, waktunya untuk mempersiapkan diri untuk keberangkatan. Untuk teman-teman yang akan berangkat, Here is some bucket list that you may prepare: 
1. Passport yang telah dilengkapi visa (Ini adalah nyawa)
2. Tumbler (Wah, aku kemarin disediakan)
3. Business Suit (Digunakan untuk presentasi di Washington DC)
4. Jaket hangat (Tahulah yah, orang tropikal yang ke utara)
5. Baju adat (Untuk performance)
6. Beberapa uang dollar (untuk makan ketika transit)
7. dan masih banyak lagi. hahaha

Sebelum berangkat ke US, para peserta berkumpul di Jakarta dan nginap semalam. Nah, di hari itu saya bertemu dengan teman-teman wakil Indonesia, dan tentunya mendapat pengarahan dari US State Department. Mereka nanti akan membagikan tiket penerbangan. Kami nginap sehari di hotel yang tidak jauh dari Bandara. Pagi-pagi buta, kami bangun dan berangkat ke Bandara. Untuk case seperti ini, jangan ragu untuk minta morning call dari resepsionis. Biar dibangunkan. Jomblo kasian, tidak ada yang bangunkan. Hehehe.

Sorry kalo biasa saya garing. Hahahah. Lanjuuuuttt, dalam penerbangan ke US, setidaknya saya harus transit di dua bandara yakni di Narita, Jepang, dan Denver, Colorado, Amerika Serikat. Pesawatnya yang besar dengan 7 kursi dalam satu baris berubah menjadi pesawat kecil dengan 4 kursi dalam satu baris kala penerbangan dilanjutkan ke Montana. Nah, ini karena Montana adalah state yang mempunyai kepadatan penduduk yang kecil.

Ke Jepang tonji kodong, meskipun transit. Haha
Di bandara Denver, akhirnya bertemu dengan delegasi dari negara lain, yang sebelumnya hanya berkomunikasi via facebook. Perjalanan dari Denver ke Missoula ditempuh selama dua jam. Sesampainya di Missoula, kita dijemput oleh teman-teman dari University of Montana dan dari Mansfield Center. Percakapan hangat dan perasaan bercampur bahagia mewarnai malam itu. Kami diantar menuju penginapan dan bersiap untuk acara besok pagi.

Total durasi program adalah lima minggu. Tiga minggu awal program berlangsung di Montana yang terdiri kuliah dan seminar di University of Montana, kunjungan ke institusi-institusi, berpetualang ke alam terbuka, dan nginap di host family.

Oh iyah, kalo teman - teman mau baca yang versi sangaaaat lengkap bisa baca disini. Dan video kegiatan Montana, teman - teman bisa nonton disini.

Lanjuuut. YSEALI academic fellowship punya 3 program secara umum yakni:
1. Entrepreneurship and Economic Development
2. Environment and Natural Resource Management
3. Civic Engagement

Saya mengikuti program nomor 2, saya singkat lingkungan aja yah (kepanjangan soalnya). Pada program lingkungan, host universitasnya adalah Hawai University dan University of Montana (singkatnya UM). Hawai berangkat terlebih dahulu pada spring sementara UM berangkat pada fall season, bukan fall in love. Masing-masing univ ini nantinya akan co-host dengan institusi lain, misal yang di Hawai dengan East West Center sedangkan di Montana dengan Maureen and Mike Mansfield Center.

Dalam artikel ini, saya membagainya dalam 7 bagian.
1. Study di University of Montana
2. Hidup di Missoula, Montana
3. Kegiatan Outdoor
4. Kegiatan Lintas Budaya
5. Hidup dengan host family
6. Pembelajaran di New Orleans, Louisiana
7. Petualangan di Washington DC

Oke, langsung saja kita ke yang pertama, cekidotttt!!

1. Study di University of Montana
Nah, meskipun hanya 5 minggu dan berstatus kunjungan pelajar, peserta YSEALI juga aktif mengikuti perkuliahan sama seperti mahasiswa reguler loh. Kita bahkan juga diberikan tugas, membaca jurnal sebelum memasuki kelas, dan didampingi oleh para professor. Nah, bedanya di Indo dan US, para asisten dosennya adalah para mahasiswa Ph.D loh. Dan sistem coaching yang mereka miliki sangat bagus. Bahkan ketika saya menanyakan arti satu kata pada artikel, mereka menjelaskannya dengan sangat baik. Di UM, mata kuliah yang kami ikuti adalah Perubahan Iklim, dan Transboundary issue.


University of Montana
Main Hall Campus University of Montana

University of Montana
Campus University of Montana

University of Montana
Main icon of University of Montana, The Grizzly Bear

University of Montana
University of Montana in Fall
Masalah makan, University of Montana punya cafetaria. Cukup masuk dengan menggesek kartu mahasiswa di kasir, udah bisa pilih menu apa aja yang tersedia. Pilihannya sangat beragam, dan gak pernah bosan. Hahaha. Kampus disini punya banyak spot yang menarik untuk dipakai ngobrol dan berdiskusi dengan teman-teman. Disini teradapat toko yang menjual berbagai macam alat elektronik dan kebutuhan mahasiswa. Nah, disana saya juga bisa membeli jersey asli university of Montana.

2. Hidup di Missoula, Montana
Sebelum masuk ke sharing tempat saya tinggal, saya terlebih dahulu mau bercerita mengenai negara bagian Montana. Nah, Montana ini mempunyai area yang sangat luas guys, bahkan tercatat merupakan yang terbesar keempat di US. Total areanya yakni 380.838 km2, atau sekitar 8 kali luas provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi berada di utara pantai barat dan berbatas langsung dengan kanada di sebelah utara. Secara geografis, Montana merupakan area yang berbukit dan landlocked, artinya tidak memiliki garis pantai. Montana adalah negara bagian US yang ke-44. Ada berapa negara bagian di US?

Namun, dengan area yang seluas itu, provinsi ini hanya memiliki populasi sebesar 989.415 atau dengan kata lain memiliki kepadatan 6,8 manusia per km2. Sebagai bandingannya, Makassar dengan wilayah yang kecil, mempunyai penduduk hingga 1,6 juta orang. Montana adalah negara bagian ketiga yang memiliki kepadatan terkecil di Amerika. Ibukota Montana adalah Helena, hahaha, jadi kami gak tinggal di Ibukota states yah guys. Meskipun demikian tinggal di Missoula sangatlah menyenangkan. Montana sendiri adalah state yang terkenal sebagai penghasil batubara dan bahan tambang lainnya serta industri timber (kayu-kayuan).

Kami tinggal di penginapan, tidak jauh dari kampus. Fasilitas sangat bagus dilengkapi dengan meeting room dan breakfast. Lokasinya tidak jauh dari supermarket dan warung cepat saji, hanya jalan kaki sekitar lima menit. Udaranya sangat segar karena tidak terlalu berpolusi, warganya sangat ramah. Kadang - kadang saya disapa dan disini kemerdekaan terletak pada pejalan kaki. Hahay. Suhu udara pada fall cukup dingin. Yakni di pagi hari bisa mencapai 2 derajat celcius. Kondisinya sangat aman. Saya biasa ke supermarket jalan kaki sendirian tengah malam. Bandel yah..

Di supermarket, penggunaan plastik dikenakan charge. Dan makanan yang murah terdapat di warung cepat saji (beda banget ma Indo). Lebih hemat lagi kalau membeli makanan di supermarket, lalu masak sendiri. Kamar kami disediakan microwave dan perangkat makan yang singled used, huhu sedih. Kami menggunakan sepeda tiap hari ke kampus. Nah, meskipun naik sepeda, safety harus tetap terjaga guys, jadi wajib hukumnya menggunakan helm dan lampu pada malam hari. Sepeda kami juga dilengkapi dengan lock jadi parkirnya aman. Ketika mau belok pun ada aturannya, yakni membuka lengan ke arah belokan yang diinginkan.

Biking to Campus
State Montana adalah state yang dipenuhi dengan pegunungan. Rocky mountain melewati state ini. Bahkan kata temanku yang orang asli sono, kata Montana diambil dari bahasa spanyol yang berarti gunung (mountain). Di Missoula terdapat gunung Sentinel atau biasa disebut M Trail. Ini adalah destinasi yang wajib untuk dikunjungi. Untuk menikmati trail ini, tak perlu bayar. Durasi untuk mencapai puncak juga tidak lama, cukup 30 menit saja.

Puncak gunung Sentinel, Missoula

Pemandangan dari puncak Sentinel
Juga mengunjungi pasar tradisional

3. Kegiatan Ourdoor
Selain belajar di dalam kelas dan mengunjungi berbagai kantor, kami juga juga melakukan trip ke berbagai tempat yang asik di Montana. Montana mempunyai alam yang indah mulai dari sungai, danau, hutan pinus, taman nasional, hingga glacier. Nah, glacier yang kami kunjungi kemarin telah berkurang ketebalan dan volumenya guys. Ini merupakan bukti nyata dari iklim yang semakin memanas.

Pengalaman pertama rafting

Field trip to Taman Nasional (My first snow)

Hiking


4. Kegiatan Lintas Budaya
Tidak hanya belajar mengenai Amerika Serikat, peserta YSEALI juga berkesempatan untuk mengenalkan negara dan budaya mereka. Para YSEALI menampilkan kesenian khas daerah masing-masing. Ada yang menari dan ada juga yang menyanyikan lagu daerah. Kita juga ke sekolah lokal untuk mengajarkan dan memperkanalkan negara masing - masing.

Image may contain: 3 people, people smiling, people standing and outdoor
Dengan kostum daerah masing-masing
                                 
Mengenalkan budaya Indonesia di sekolah

5. Juga hidup dengan Host Family
Kita juga diberi kesempatan untuk merasakan gimana sih rasanya kalo hidup dengan keluarga Amerika. Para peserta dipencar di keluarga angkat mereka masing-masing. Waktu untuk tinggal dengan keluarga angkat ini adalah selama dua hari. Kita nginap di rumah mereka dan mengikuti aktifitas harian mereka. Keluarga angkatku juga unik. Sang suami adalah European american dan sang istri Asian American. Keduanya adalah dosen di University of Montana. Mereka hidup dengan harmonis dan mempunyai dua anak kembar, waktu usianya 17 tahun. Keduanya sementara final year di high school dan sebentar lagi akan melanjutkan kehidupan kuliah.

Dapat dua anak angkat lagi yah
Nah selain punya rumah di downtown (kota) mereka juga punya rumah di daerah pinggiran (countryside). Tempat itu biasa mereka kunjungi di akhir pekan seperti ini. Mereka punya kebun juga, dan rumahnya sangat nyaman. Kami juga menghabiskan waktu di bathtub dan masak masakan Indonesia dan makanan yang biasa mereka sajikan lalu makan bersama. Di Malam hari saya dan Ricky bermain ala2 anak US seperti kartu, monopoli, mungkin ada juga jumanji, yah agak lupa lah nama-nama mainan itu. hahahaha.

Berendam di bath tub
Kita juga ikut mengunjungi sanak keluarga mereka. Kami berkunjung ke ladang dan peternakan mereka. Disini saya melihat mereka beternak banyak hewan, termasuk babi, kuda, itik, dan lain sebagainya.

Berkunjung ke peternakan keluarga
Kami sangat senang diajak berkeliling. Terima kasih. Semoga kita bisa jumpa lagi.


6. Pembelajaran di New Orleans, Lousiana
Setelah belajar di kampus, dan berkeliling di Montana, kita juga mengunjungi Louisiana yang terletak di selatan Amerika Serikat. Kondisi di Montana dan Louisiana sangat berbeda. Jaraknya juga sangat jauh antara satu sama lain. Montana di utara berbatasan langsung dengan Kanada, sedangkan Loisiana berbatasan langsung dengan Meksiko. Iklim di Louisiana adalah tropis, hampir mirip dengan Indonesia. Tujuan kunjungan ini mirip dengan field trip yang ada di Montana, yakni melihat bukti-bukti perubahan iklim. Kalo di Montana, bukti perubahan iklim adalah mencairnya glacier, kalo di Louisiana, kita menyaksikan bekas-bekas keruntuhan pasca Badai tropis Katrina yang memakan korban jiwa sebanyak 1.836 orang, dan mengakibatkan kerusakan senilai 81,2 miliar US Dollar.

Bicara mengenai Louisiana pasti tidak lepas dengan sejarah Spanyol yang terasa masih kental. Disini, terdapat banyak bangunan peninggalan negeri matador.

Sign board yang menarik
Selain itu, kita juga belajar mengenai ekosistem di rawa. Nah kaitannya dengan perubahan iklim, rawa yang ada di tempat ini dulunya lebih luas. Namun karena peningkatan permukaan air laut, beberapa daerah di tempat ini tenggelam dan mempersempit daerah rawa yang ada disini. Pemerintah setempat, membangun bendungan sebagai penahan abrasi. Ini juga menjadi pembelajaran bagi para peserta YSEALI mengenai pengurangan resiko bencana.

Mengunjungi bendungan di Louisiana
Kami tinggal di New Orleans, bukan merupakan ibu kota provinsi, tapi disini merupakan pusat perekonomian di negara bagian ke-18 AS ini. Tidak jauh dari kota, kita bisa mengunjungi sungai Missisipi. Sungai yang sangat penting bagi perdagangan beberapa negara bagian yang terletak di selatan AS. Saking besarnya, di sungai ini beberapa kapal kargo dapat melintas.

Mengunjungi sungai Missisipi

Tidak lupa, kami juga berkeliling di rawa mempelajari habitat liar yang ada disini. Dan, untuk pertama kalinya, saya bertemu dengan alligator. hahaha.


Hidup disini seperti merasakan nuansa yang sangat berbeda dengan Montana. Tidak hanya suhunya. Tapi juga, budaya. Saya bahkan sangat sulit untuk memahami bahasa inggris disini. Sangat banyak idiom dan slang-nya. Disini kita akan sering menemukan penampilan musik jazz. Menariknya, ternyata di tempat inilah musik jazz pertama kali diciptakan. Berbeda dengan Montana, disini mayoritas penduduknya adalah keturunan Africa dan Latin. Tidak heran, kulinernya juga berbeda.

Pertunjukan jalanan di New Orleans


7. Petualangan di Washington DC
Petualangan di Amerika Serikat pun ditutup di ibukota negara yakni di Washington DC. Sebagai ibukota negara, Washington bukanlah kota terbesar. Kota ini memang lebih kental sebagai pusat pemerintahan. Disini terdapat banyak bangunan penting seperti gedung putih (white house), US Capitol, National Mall, dan lain sebagainya. Seluruh embassy dari seluruh dunia terdapat disini. Tak heran jika kita naik ke kereta, kita bisa melihat beragam suku bangsa. Tidak jauh dari Washington DC dengan menggunakan kereta, kita bisa mengunjungi negara bagian yang lain yakni Virginia. Disini kita bisa melihat markas militer terbesar AS yakni Pentagon. Eits, tapi tempat ini gak boleh di foto.

Hotel tempat kami menginap

Didepan rumah putih

Kalo ini US Capitol, bukan rumah putih yah, jangan ketukar!
Lincoln Memorial

Thomas Jefferson Memorial
Demikianlah cerita saya di Amerika Serikat melalui program YSEALI. Semoga teman-teman juga bisa berkunjung kesini.


Tantangan selanjutnya ketika balik adalah culture shock dan jet lag. Tapi petualangan ini sangat menyenangkan. Terima kasih telah membaca kisah ini.

Comments

Popular posts from this blog

IELTS Academic Writing Task 1 - Map

IELTS Writing Task 1 - Process

Naik pete-pete apa ke Mall Panakkukang?