Cerita sang pemimpi(n)

Mengingat kembali masa ketika menjadi Business Consultant di Astra Setelah bekerja cukup lama di swasta, yang memang notabene nya kita bertumpu pada pelanggaan untuk bisa bertahan, maka saya pun banyak belajar perihal pelanggan. Mulai dari pertama kali kerja sebagai tentor, kemudian setelah lulus kuliah kerja sebagai marketing and communication , lanjut sebagai sales truk, hingga per hari ini mengurusi pertumbuhan perusahaan sebagai growth analyst di Octopus Indonesia, dan juga punya dua bisnis yang lagi jalan, salah satunya StudentPlazamks . In a nutshell , saya udah coba melakukan marketing baik melalui digital platform , sampai dengan face to face dengan calon pelanggannya langsung, dan pada blog ini saya akan membagikan beberapa hal yang saya pelajari dari customer. Pertama, sebagai yang terlibat dalam proses perdagangan, saya harus coba memahami POV  customer dilihat dari motivasi membelinya, disini saya akan menjabarkan empat tipe customer , berikut rinciannya 1. Customer anal

Kalau kita pengen jalan-jalan ke Jakarta, tentu ada banyak opsi pilihan terminal. Mulai dari terminal tanjung priok, kampung rambutan, pondok cabe, kalideres, dan masih banyak pilihan lainnya. Kalau kamu pecinta transportasi umum, khusus nya Bus, tentu kamu akan familiar dengan nama-nama terminal ini. Dalam blog ini, saya akan bercerita terminal favorit saya dan alasannya kenapa. Aku hitung mundur ya. Yang kedua, adalah terminal tanjung priok. Alasannya ini sudah sangat dekat dengan stasion KRL. Tinggal jalan kaki 5 menit sudah sampai. Tidak hanya itu, di terminal ini juga banyak angkot dan transjakarta. Untuk angkot, yang pembayarannya udah sangat trasparan menggunakan kartu JakLinggo sehingga tidak perlu tawar menawar, apalagi takut dibohongi oleh driver. Sepengalamannya saya angkot biayanya flat aja yakni 5 ribu rupiah. Sementara untuk transjakarta bisa pakai kartu e-money apa aja. Tarif transjakarta adalah 3500 rupiah. Untuk KRL sendiri biayanya range dari 3 ribu sampai dengan 6 ri