8 pelajaran penting dari Exchange di New Zealand (part 2)

4. Jangan remehkan kesehatan mental.
New Zealand mempunyai angka bunuh diri yang terbilang tinggi. Bahkan salah satu yang tertinggi di kalangan negara OECD. Saya kadang bertanya, 'bagaimana bisa negara yang sejahterah ini, dimana kasus obesitas lebih sering dijumpai daripada kasus malnutrisi, bisa mempunyai angka bunuh diri yang tinggi?'. Ditenggarai, salah satu penyebabnya adalah kesehatan mental/mental health. Oleh karena itu, pemerintah New Zealand menginvestasikan anggaran yang banyak untuk meningkatkan kesehatan mental di negaranya.

Beberapa contohnya adalah, di negara ini, terdapat layanan konseling di setiap institusi pendidikan. Bahkan bagi mereka yang tidak terafiliasi dengan lembaga pendidikan dapat menghubungi nomor tertentu untuk menceritakan apa yang mereka rasakan.

Masih banyak yang belum memperhatikan aspek mental health. Di beberapa budaya, menceritakan perasaan bahkan terbilang hal yang aneh, bahkan ditertawakan atau dikata lebay. Faktanya, semakin hari, semakin banyak orang yang merasa sendiri (lonely). Apalagi di tengah zaman yang mengalami peningkatan teknologi yang pesat seperti saat ini.

5. Efisiensi menggerakkan ekonomi
Saya kagum dengan urusan perdapuran keluarga angkat saya. Perbelanjaan dilakukan setiap minggu dalam jumlah banyak, dan terdapat banyak peralatan elektronik. Ini terlihat menjadi norma yang umum di kalangan keluarga kiwi. Ternyata ini dilakukan untuk efisiensi. Berbeda dengan kebanyakan keluarga Indonesia yang harus ke pasar setiap hari atau menunggu penjual sayur dan penjual ikan lewat depan rumah, keluarga di New Zealand menyimpan makanan yang banyak di dapur sehingga tidak perlu lagi untuk ke toko setiap hari. Peralatan seperti kulkas, microwave, oven, toaster, dan pemanas air semuanya lengkap. Sehingga pekerjaan bisa dilakukan secara bersamaan dan lebih cepat. Pekerjaan unpaid seperti pekerjaan rumah tangga tidak menjadi tumpuan satu orang saja sehingga kedua orang tua angkat saya bisa mendapatkan penghasilan dari pekerjaan tetap.

Tidak hanya masak atau pekerjaan rumah, tetapi transportasi juga dibuat efisien. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari melihat bus berlantai dua, yang tidak hanya dapat mengangkut penumpang lebih banyak, tetapi juga menempati ruang yang lebih sedikit di jalan raya, sehingga dapat mereduksi kemacetan dan biaya bahan bakar.

Bus di Auckland
6. Olahraga itu penting.
Olahraga menjadi pemandangan yang umum di New Zealand. Bahkan New Zealand tercatat sebagai negara peraih medali olimpiade terbanyak per kapita di dunia. Saya rasa semua tahu manfaat dari olahraga, tapi ada berapa dari kita yang melakukannya secara reguler?

PORSENI di Auckland University of Technology


7. Jaga lingkungan, maka lingkungan juga menjaga kita.
Di New Zealand terdapat banyak kegiatan penanaman pohon. Tidak hanya didanai oleh pemerintah, banyak orang disini juga mendonasikan sebagian hartanya untuk LSM yang bekerja untuk perlindungan lingkungan. Tanaman yang ditanam adalah tanaman asli (native) yang tentunya khas dan tidak ditemukan di tempat lain. Meskipun saya tinggal di kota terbesar di Selandia Baru, disini saya dapat melihat berbagai hewan dengan mudah. Satwa ini dijaga dan dilindungi oleh undang-undang. Tidak heran, kita bisa dengan sangat mudah berpapasan dengan kelinci yang lari di taman, dan burung yang bernyanyi dan berkejaran.

Tidak hanya itu, disini sampah ditangani dengan baik. Sangat jarang terlihat adanya plastik yang mengapung di sungai-sungai di Auckland. Limbah diregulasi secara ketat sehingga air dari keran, dapat diminum langsung.

Oh iyah, sebagian besar energi disini (yakni mencapai 75%) berasal dari energi ramah lingkungan sehingga udara di Auckland terasa segar dan bersih. Seluruh kualitas lingkungan yang tinggi ini menjaga manusia dari beragam penyakit.

Penananam pohon di pulau Waiheke

8. Infrastruktur menjadi penopang utama
Di kota-kota besar di Selandia Baru, jalanan sangat lebar dan diregulasi dengan ketat. Disini mendapatkan SIM tidaklah mudah. Perlu ada tes yang ketat yang menjamin si pengendara paham mengenai aturan berkendara. Tidak hanya itu, terdapat banyak kamera CCTV yang siap menangkap pengendara yang tidak menaati aturan. Jalur pejalan kaki, sepeda, dan kendaraan bermotor diatur dengan baik dan inklusif. Pilihan berkendara pun sangat beragam termasuk menggunakan kereta dan kapal.

Terlihat dalam beberapa ruas jalan, terdapat fly over yang bertingkat-tingkat. Mayoritas jalan tol (motorway) juga gratis. Bahkan jika harus bayar, tidak perlu untuk mengantri di loket. Pembayaran dapat dilakukan online sehingga tidak ada antrian di loket pembayaran.

Bayangkan jika suatu kota macet lalu lintasnya. Ada berapa banyak waktu terbuang? ada berapa banyak waktu istirahat harus dikorbankan? Ada berapa kerugian tiap detiknya? Dan ada berapa nyawa yang harus melayang diakibatkan kecelakaan berlalu lintas? Belum lagi udara yang kotor karena kendaaran bermotor.

Terima kasih telah membaca. Foto diambil di dalam kereta, perjalanan dari Auckland ke Wellington.

Comments

Popular posts from this blog

IELTS Academic Writing Task 1 - Map

Naik pete-pete apa ke Mall Panakkukang?

IELTS Writing Task 1 - Process