Mencoba peruntungan di beasiswa SISGP
Tahun 2023 adalah tahun dimana saya mencoba peruntungan saya pada aplikasi beasiswa pemerintah Swedia yang bernama Swedish Institute Scholarship for Global Professional atau disingkat SISGP. Untuk apa saja fasilitas dari beasiswa ini, sepertinya saya tidak perlu bahas disini, karena di website resmi dari SISGP ini udah sangat lengkap. Pada dasarnya, beasiswa ini udah fully funded, jadi worth untuk dicoba lah.
Dalam blog kali ini, saya akan menceritakan pengalaman mendaftarkan diri pada beasiswa ini (meskipun pada akhirnya harus gagal), dan key takeaway apa yang bisa diambil. Kita mulai dari siklus waktu yang diperlukan. Memerlukan waktu yang relatif pendek untuk siklus pendaftaran beasiswa ini. Januari aku udah selesai dengan pendaftaran, dan per bulan Maret udah ada satu fase pengunguman, yakni pengunguman lulus kampus atau tidak, kemudian di bulan April udah ada final announcement siapa-siapa aja yang akan menerima besiswa SISGP.
Kedua, kamu harus mempersiapkan dana untuk ikut compete pada beasiswa ini. Pertama, dana wajib yang perlu kamu siapkan adalah dana untuk tes IELTS, dan dana untuk admission. Tahun 2022, aku daftar tes IELTS Academic dan aku harus membayar 3 juta rupiah untuk ini. Kemudian ketika hasilnya udah keluar dan memenuhi syarat untuk pendaftaran kampus, aku juga harus mengeluarkan biaya pendaftaran universitas (admission fee). Perlu diingat, bahwa membayarnya kita belum otomatis akan lulus ya. Karena masih ada possibility gagal di IELTS (nilainya lebih rendah dari nilai minimum pendaftaran kampus), dan yang kedua dengan membayar admission fee tidak akan menjamin applicant akan ditermia. Jadi, harus benar-benar mempersiapkan diri terlebih dahulu.
Ketiga, untuk mendapatkan kursi di kampus Swedia kompetisinya lumayan ketat. Ini tidak hanya di skala beasiswanya, tapi juga di skala pendaftaran kampusnya. Perlu diketahui bahwa kampus di Swedia mempunyai kualitas yang baik, dan didukung dengan biaya pendidikan yang tidak setinggi Amerika dan Eropa Barat, sehingga tidak heran, banyak mahasiswa dari luar negeri yang ingin berkuliah di Swedia. Persyaratan akademik di kampus Swedia juga bisa dibilang ketat. Jika S1 dan program master tidak begitu sinkron, ada kemungkinan untuk sulit diterima di kampus Swedia.
Dan yang terakhir, beasiswanya sangat ketat. Pendaftar beasiswa SISGP tahun 2023/2024 tercatat 9843 peserta dari 41 negara. 7172 diantaranya dinyatakan layak diterima di universitas di Swedia, dan hanya 299 peserta yang dinyatakan beruntung mendapatkan beasiswa SISGP ini. Terdapat juga 35 peserta yang harus berada di posisi cadangan (reserve list). Untuk pendaftar dari Indonesia sendiri terdapat 7 diantaranya yang dinyatakan berhasil untuk mendapatkan beasiswa. Terdapat 2 juga yang harus berada pada posisi cadangan. Overall, acceptance rate dari beasiswa ini adalah 3%. Gimana, mau coba beasiswa ini? Tetap semangat!
Comments
Post a Comment