Yuk Ngobrol Tentang Customer

Mengingat kembali masa ketika menjadi Business Consultant di Astra

Setelah bekerja cukup lama di swasta, yang memang notabene nya kita bertumpu pada pelanggaan untuk bisa bertahan, maka saya pun banyak belajar perihal pelanggan. Mulai dari pertama kali kerja sebagai tentor, kemudian setelah lulus kuliah kerja sebagai marketing and communication, lanjut sebagai sales truk, hingga per hari ini mengurusi pertumbuhan perusahaan sebagai growth analyst di Octopus Indonesia, dan juga punya dua bisnis yang lagi jalan, salah satunya StudentPlazamks. In a nutshell, saya udah coba melakukan marketing baik melalui digital platform, sampai dengan face to face dengan calon pelanggannya langsung, dan pada blog ini saya akan membagikan beberapa hal yang saya pelajari dari customer.

Pertama, sebagai yang terlibat dalam proses perdagangan, saya harus coba memahami POV customer dilihat dari motivasi membelinya, disini saya akan menjabarkan empat tipe customer, berikut rinciannya

1. Customer analytic: Customer ini ketika ingin berbelanja, maka keputusannya untuk membeli dipengaruhi oleh penggaris analyticnya. Penggaris analytic nya itu akan dia lihat dari review, dari number of sales, bahkan mungkin number of followers di toko tersebut. Tipikal customer ini rely to much on review dari Youtube, dan jika mencari product akan mengandalkan marketplace.

2. Customer referral: Customer tipe ini membuat keputusan berdasarkan rekomendasi dari orang yang ada di sekitarnya. Dia juga sebenarnya have no clue perihal beragam jenis products yang ada di pasaran. Contoh customer tipikal ini tuh adalah orang yang ketika mau beli skincare, dia bertanya ke temannya. Atau yang kalau mau ke kantin, tanya ke temannya kantin mana yang enak.

3. Customer social ladder: Motivasi membeli customer ini adalah untuk menaikkan value dari diri dia. Misal, ketimbang beli kopi starlink, mendingan beli kopi starbucks, biar kelihatan wah gitu. Atau dari pada beli HP seribu umat, dia beli HP yang logonya buah. 

4. Customer emotional: Dan, yang terakhir adalah customer tipikal yang kalau beli itu berdasarkan emosinya. Misal, dia cenderung membeli karena yang jual saudaranya, atau yang jual teman dekatnya, meskipun dia ga begitu suka dengan product nya sebenarnya. Atau customer ini membeli karena product tersebut ramah lingkungan, atau karena product tersebut buatan UMKM. Macam-macam lah.

Jadi dalam menjalankan bisnis, customer kamu ada ke dalam tipe yang mana? Sudah kah kamu memaksimalkan identity product mu? Adalagi tipe customer yang kurang? Ngomong-ngomong perihal customer, saya juga belajar bagaimana cara memanggil customer untuk nengok jualan kita. Bagaimana caranya? Berikut 5 cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan customer atau traffic yang lebih banyak.

1. Dekati customer mu privately
Cara ini lebih ke mendekati customer sih. Ini kita menawarkan product atau jasa kita langsung ke orangnya. Bisa dengan cara kita samperin, atau mengirimkan cold DM atau cold email.

2. Buat suatu hal yang atraktif.
Misal dengan membuat woro-woro atau musik, atau bisa dengan membuat konten yang atraktif yang bisa meningkatkan engagements.

3. Buat paid ads
Ini bisa dengan membuat billboard, spanduk, atau dengan cara bayar facebook untuk cariin kamu customer

4. Affiliate and partners
Ini tuh ibaratnya kamu minta tolong ke orang, kalau orang tersebut bisa bantu kamu dapat pelanggan, maka mereka dapat komisi.

5. Customer referral
Ini itu puncak dari kedikdayaan jasa dan produkmu. Jika customer mu menyarankan untuk beli ke kamu, maka ini adalah teknik marketing yang luar biasa powerful.


Lalu apa strategi mu untuk memperbanyak traffic? Aku pengen dengar di kolom komen di bawah ya!

Comments

Popular posts from this blog

IELTS Writing Task 1 - Process

IELTS Academic Writing Task 1 - Map

IELTS Writing task 2