LEAVING THE COMFORT ZONE
Seberapa pentingkah untuk meninggalkan zona nyaman? Sangat penting, terutama bagi pengembangan potensi diri. Sebagai seorang yang besar bersama orang tua di kota tempat saya mengenyam pendidikan, saya tentu mendapatkan zona yang sangat nyaman disini. Tidak perlu memikirkan biaya kos, biaya makan, atau biaya air dan listrik. Tak perlu nyuci pakaian, nyuci piring, dan masak. Setidaknya saya bersama zona nyaman saya hingga menyelesaikan semester tiga. Setelah menyelesaikan semester tiga, yang terkenal dengan sebutan semester neraka karena dihuni oleh lima lab, saya pun memutuskan untuk mulai mandiri dan meninggalkan zona nyaman. Langkah pertama untuk menjadi seorang yang mandiri adalah mandiri secara finansial. Sejak awal semester 4 saya memutuskan untuk bekerja paruh waktu untuk menafkahi diri saya. Yah, terlepas dari keinginan untuk lepas dari orang tua, motivasi utama saya adalah meringankan beban orang tua saya yang harus menghidupi enam orang anak. Pekerjaan paruh wak...