First Stepping Stone. Bayer Young Environmental Envoy (BYEE)
First Stepping
Stone. Bayer Young Environmental Envoy (BYEE)
Halo, setelah
bertahun-tahun vakum, blog ini akhirnya memunculkan satu tulisan lagi. Blog ini
saya akan dedikasikan untuk merangkum pengalaman saya selama masa undergraduate
yang semoga bisa menginspirasi teman-teman mahasiswa sekalian.
Perkenalkan nama
saya Zulkhaidir Purwanto, singkatnya dipanggil zul. Saat ini saya hampir
menyelesaikan studi saya di department Teknik Pertambangan, Universitas
Hasanuddin.
Tulisan kali ini
akan menceritakan pengalaman pertama saya dalam kegiatan lomba. Yah seperti
judulnya, lomba ini bernama Bayer Young Environmental Envoy (BYEE) yakni lomba
karya tulis dalam bidang lingkungan yang diselenggarakan oleh PT Bayer. Lomba
ini sangat keren karena skalanya yang Internasional dimana dua pemenang dari
Indonesia akan berangkat ke Jerman untuk bersaing memperebutkan title ambassador
PT Bayer. Lomba ini fully funded alias dibiayai penuh.
Pertama kali saya
sebenarnya terinspirasi oleh salah satu mahasiswa Unhas yang mewakili Indonesia
ke Jerman, kak Imam Hidayat. Keren aja, masih mahasiswa bisa keluar negeri
dibiayai penuh. tentunya akan banyak pengalaman, pengetahuan, dan teman baru
yang didapatkan.
Well, awalnya
didasari karena banyak waktu kosong. Maklum, semester tiga dengan lima lab dan
tiga diantaranya lab gambar telah terlewati. Saking banyaknya waktu luang di
semester 4, kadang harus begadang kosong. Lalu karena keinginan untuk menulis
dengan menggunakan Bahasa Inggris (Read: English), akhirnya iseng menuliskan
sebuah karya (Daripada begadang kosong, kan). Sebenarnya karyanya sangat
sederhana. Yakni Mengubah air laut menjadi air siap minum dengan memanaskannya
menggunakan sinar matahari. Yah, cuman memanfaatkan uap air dari hasil
evaporasi air laut sih. Dengan segala literature dan sedikit inovasi akhirnya
saya submit karya saya.
Tidak ada
perkiraan sama sekali bahwa saya akan terpilih mengingat idenya sangat
sederhana. Saya hanya mengaggap ini mengisi waktu luang saja. Setelah beberapa
hari setelah submission, akhirnya pengunguman itu datang. Sore hari ada telpon
masuk ke HP ku kode Jakarta (For the first time, ada telpon dari Jakarta). Tapi
saya lambat angkat karena sedang diperjalanan antar Ibu. Dengan hati berdebar
(dumba-dumba) dan bertanya2, siapa ini??.. Tidak ada sama sekali terkaan kalo
ini dari PT Bayer. Dengan terus memandang ke HP, berharap dia menelpon lagi,
akhirnya sekitar tiga jam kemudian dia nelpon. Suarax halus sekali, mengabarkan
karya tulis (read: paper) saya telah lulus ke tahap semifinal dan berangkat ke
Jakarta. Biayanya? semuanya ditanggung. Alhamdulillah..
Jujur ini adalah
pengalaman pertama ku ke pulau Jawa, pertama kali naik pesawat. Rasanya sangat
bangga dan senang dan diluar perkiraanku. Mahasiswa semester 4 ke Jakarta
gratis.
Beberapa kontestan BYEE yang presentasi hari pertama (sayang saya harus ke Bandara lebih dulu dan belum sempat berfoto bersama) |
Singkat cerita,
setalah puas menikmati kemacetan dan berkeliling menikmati suasana kota Jakarta
yang bagiku sangat WOW. Saya ke hotel (again, ini pertama kali lagi saya nginap
di Hotel) di kawasan Jakarta Barat. Saya bertemu dengan banyak mahasiswa
nasional, ada yang dari UNEJ teman saya Dhimas dan Mbak Qory (yang ceritanya
sangat inspirational setelah banyak mengikuti lomba karya tulis, ketika kami
ngobrol di sepanjanga jalan dari Bandara ke hotel), ada dari UGM mas Rizal (my
roommate), dari Unsyiah dek Nana Diana, dan beberapa perwakilan seluruh Indonesia yang belum
bisa saya sebutkan. Senangnya, bisa bercengkrama dan belajar banyak dengan
mereka. Sungguh, saya tidak pernah menyangka bisa touch dengan mahasiswa yang
nan jauh di mato..
Hari presentasi pun tiba. Sekaligus harus Check-out dari hotel. Kami harus
bangun sangat pagi dan tidak terlalu menikmati sarapan di hotel yang super
delicious, sebenarnya. Memasuki kantor PT Bayer, satu kalimat yang keluar,
sumpah keren banget. Saya giliran presentasi paling pertama. Sangat nervous,
apalagi setelah mendengar jurinya bahkan ada dari staff Kementrian Lingkungan
Hidup. Wow.. Tapi saya meyakinkan diri, bahwa presentasiku pasti keren.
Presentasi juga harus Bahasa Inggris. Namun ini bukan keraguan, karena saya
telah belajar banyak di Hasanuddin English Community (HEC) dan Benteng Panyua
English Club (BPEC). Ditambah pengalaman mengajar sebagai tentor Bahasa inggris
di salah satu bimbel di Makassar. No worry-lah.
Presentasi
berjalan dengan lancar. Bahkan mendapatkan pujian dari para Juri. Keren, Bahasa
inggris mu bagus. Yes, berhasil, kataku dalam hati. Seluruh pertanyaan bisa
saya jelaskan dengan baik. Tapi, ketika ditanya, apakah proyek ini telah
berjalan? Saya jawab Belum. Ini mungkin nilai minus saya dibandingkan para
semifinalist yang lain. Saya mengira ini karya hanya bersifat ‘ide’ dan mencari
pendanaan untuk pengimplementasian (kayak PKM gitu..)
Salah satu ruang di PT Bayer Indonesia |
Pelajaran
berharganya adalah, sebelum lomba, mengetahui background lomba ini sangat
penting. Also, coaching sangat penting terutama dari mereka yang telah
berpengalaman pada lomba yang sama. Alhasil, dari 30 semifinalist hanya 12 saja
yang akan maju ke babak final stage. Well, pada kesempatan ini saya belum
berhasil masuk ke daftar 12 orang itu. Tapi ini adalah pengalaman pertama saya.
To sum up, saya di
Jakarta kurang dari 24 jam. Wow, could you imagine?, in less than 24 hours,
there were a lot of things I learned. Dari sini kemudian saya mengenal satu
dunia baru, dunia yang bisa mengakselerasi pengalaman, pengetahuan, dan
networking. Yah, LOMBA. Hal yang bisa membawa saya keliling Indonesia dan
bahkan dunia.
Akhirnya, salah
satu anak UNHAS yang terpilih untuk mewakili Indonesia ke babak selanjutnya di
Jerman. Bangga rasanya. Sejak hari itu, saya giat untuk mencari informasi dan
terus mencoba untuk kemudian terpilih lagi. Berharap semoga suatu saat bisa
keluar negeri juga.
Comments
Post a Comment