Hormatku pada Ibu yang Mendidikku

Kesuksesan hari ini dimulai dari pendidikan keluarga

Saya sangat beruntung dibesarkan dengan penuh kasih sayang ketika masih kecil. Saya menyadari bahwa kecerdasan hari ini adalah sebuah proses panjang yang dimulai dari pendidikan keluarga, jauh sebelum saya memasuki pendidikan formal. Masih teringat jelas ketika mama mulai mengajariku membaca. Kala itu, jendela belakang rumah masih belum mempunyai gorden. Untuk menutupinya, ditempel beberapa kertas. Salah satu dari kertas itu adalah selembar karton yang diatasnya tertulis kata PINRANG. Dituliskan dengan tulisan tangan dan ukuran font yang cukup besar, menjadikan kata ini menjadi kata yang paling pertama saya pelajari dalam proses belajar membaca.

Pinrang adalah kabupaten asal mama saya. Kata ini pun sangat unik, karena untuk mengejanya sangat susah. Mungkin semua dari kita masih mengingat cara belajar membaca yang klasik. P, I, pi, mati N, pin. R, A, ra, pinra. Sampe sini semuanya smooth. Tapi bagaimana memasukkan kata berakhiran NG menggunakan teknik ini? Tidak mungkin toh, N, G, ng. Tidak mungkin. Disitulah saya kemudian menyadari betapa luar biasanya cara mama saya mengajarkan cara membaca kata PINRANG ini.

Membaca adalah sebuah kemampuan literasi. Diumur yang telah menginjak seperempat abad ini, ketika semuanya menuntut professionalitas dan tantangan kerja makin berat, ditambah dengan persaingan yang makin ketat, saya menyadari betapa pentingnya sebuah keahlian literasi. Di abad ke 21 ini, kemampuan bercerita dan menulis dalam suatu literasi kreatif makin sangat diperlukan. Terutama ketika internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kita, menjadikan menulis dan kemampuan literasi kreatif lainnya menjadi penting 'more than ever'.

Setiap dari kita menggunakan keahliannya literasinya hampir setiap saat. Mulai dari berbincang dengan orang lain, menulis caption pada media sosial, membuat laporan, narasi video, hingga presentasi di depan kelas. Sebagai makhluk yang diciptakan oleh tuhan dalam bentuk makhluk sosial, kita tentu dapat mengukur kecerdasan literasi seseorang. Literasi jelas sebuah cover yang menggambarkan kecerdasan (bukan kepintaran) seseorang. Kemampuan ini merupakan kemampuan dasar terpenting yang dapat mengantarkan manusia ke dalam kesuksesan. Tidak sedikit pemimpin yang lahir dari mereka yang pandai berorasi dan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Literasi adalah sebuah media untuk memengaruhi orang lain. Kemampuan literasi ini dipakai hampir dalam seluruh posisi pekerjaan eksekutif. Mulai dari resepsionis, analis, pembuatan laporan, hingga pengambil keputusan. Literasi adalah komposisi utama dalam meraih kesuksesan.

Balik lagi dari pengorbanan seorang mama yang mengajariku membaca. Saya ingin dia tahu betapa berjasanya Beliau dalam membentuk saya hari ini. Karena kata PINRANG ini adalah hanya bagian kecil dari pembelajaran unik yang saya dapatkan dari beliau. Ini belum terhitung dari ribuan kata yang ia transfer mulai dari hari-hari pertama saya lahir di dunia ini. Faktanya, otak manusia mengalami pertumbuhan yang eksplosif di tiga tahun pertama. Pada periode ini, terdapat lebih dari 1000 triliun koneksi sinaptik yang tumbuh di otak manusia, menjadikan periode ini adalah tahun emas di masa pertumbuhan kita. Penilitian yang dilakukan oleh I-LABS researcher menyatakan bahwa seorang bayi, hanya memerlukan waktu satu jam sehari untuk menguasai bahasa kedua. Menurut mereka, otak bayi adalah mesin belajar yang terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Itulah sebabnya masa perkembangan ini menjadi krusial dalam membekali seorang anak untuk menghadapi hari di masa yang akan datang. Pembelajaran kata demi kata yang diajarkan mama merupakan batu loncatan penting bagi saya dalam menulis laporan hingga saya sarjana, menjadi bahan pendukung ketika saya menulis website dan blog saya hari ini, adalah keahlian penting yang dapat mengantarkan saya menjadi penerima di beberapa beasiswa penuh. For mom, thanks for everything.

Terima Kasih Telah Memberikan dan Mengantarkanku ke Pendidikan yang Terbaik

Untuk saya dan kamu yang mempersiapkan sebuah keluarga kecil, melalui tulisan ini saya mau mengingatkan untuk selalu ada dan hadir dalam masa-masa emas ini. Tapi sebelum berpikir ke arah anak, berpikirlah terlebih dahulu mengenai masalah jodoh. Hahaha. Semoga semuanya dimudahkan.

#SahabatKeluarga #LiterasiKeluarga

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

IELTS Academic Writing Task 1 - Map

IELTS Writing Task 1 - Process

Naik pete-pete apa ke Mall Panakkukang?