Untuk diri yang terus overthinking
Alumni Hui Inspirasi 2021 |
Reflection dari Alumni Hui Indonesian Young Leaders 2021.
Tetiba saya terdiam, dan mendengar seksama, ketika viktor bertanya ke Ifa yang saat itu memaparkan refleksi dari project yang Ifa lakukan. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini:
'Saya melihat kebanyakan dari Young Leaders itu adalah orang yang ambisius. Saya rasa terkecuali Ifa, pertanyaan saya, bagaimana Anda bisa me-manage project Anda dengan tenang dan bahkan tepat waktu, sesuatu yang tidak sering terjadi pada post program project?!'
Seketika pikiran saya terbang ke diri sendiri yang memikirkan. 'Sepertinya Viktor benar, saya termasuk Young Leaders pada umumnya yang ambisius' jawab saya dalam hati.
Lalu saya mencoba menyimak mengfokuskan kembali perhatian saya pada jawaban Ifa, dan penasaran dengan Jawabannya.
Diluar ekspektasi saya, Ifa menceritakan sebuah artikel yang pernah dia baca, bahwa tidak semua orang mesti menjadi pemimpin. Dan, kembali saya merasa pendapat ini benar. Dalam pikiran saya, kenapa 'being a leader' selalu diagung-agungkan. Padahal sebenarnya yang tidak kalah pentingnya adalah menjadi pengikut yang baik, menjadi supporting system yang baik.
Dalam kesempatan yang sama, kak Rosa yang juga satu program dengan Ifa di Selandia Baru, menceritakan bahwa terkadang dia menjadi seorang yang overthinking yang menginginkan kegiatan pasca programnya harus sebaik mungkin. Dan kejujuran ini, dibenarkan oleh Viktor yang juga merasakan hal yang sama. Dan, kembali saya juga memasukkan diri saya ke dalam kategori yang kadangkala harus tenggelam dalam pikiran sendiri
Dan selepas dari presentasi ini Ibu Luna menutupnya dengan jawaban yang bagus.
'Untuk mu yang selalu worry dan overthinking, ingatlah sebuah perjalanan pasti ada titik akhirnya. Tenang saja, cukup dengan melakukannya dengan konsisten, pasti akan selalu ada jalan penyelesaian, dan pasti akan ada akhir'. Cukup konsisten dan bersabarlah!
Demikian.
Comments
Post a Comment