Contoh Grammar Correction in Writing

Auckland University of Technology
Grammar Correction

Jadi ceritanya, alhamdulillah, saya ada kesempatan untuk belajar di Auckland University of Technology, New Zealand. Selama tiga bulan, saya belajar bahasa Inggris di English Course, International House AUT. Dalam blog kali ini saya ingin menyimpan beberapa contoh writing yang telah dikoreksi sembari sharing kepada teman-teman semua mengenai beberapa grammar correction yang diberikan kepada saya. 

Langsung saja kita masuk ke contoh pertama. Pada tugas ini, saya diminta untuk membuat rangkuman dari berita yang ada pada link ini. Nah hasilnya seperti berikut:



Title: New Zealand Waste Crisis: Five Things You Need to Know
New Zealand is currently facing tremendous waste crisis after China refused to accept the world's waste, including from Aotearoa. As a result, waste industry that mostly run by private company unable to make a profit due to plastic are not worth recycling.


On top of the problem is the reliance of plastic use which most of it are single-used. It is estimated that 450 million tonnes of plastic are produced annually and only a small amount are recycled and most of it leaked to vulnerable ocean. 

Rubbish tax, so called levy, has been implemented in New Zealand to fight against waste consumption. However, with only NZD 10 a tonne, this tax is considerably small and insufficient to solve waste problem. New approach and collaboration between all stakeholders - government, businesses, and consumers, are highly needed.




Nah dari tulisan ini saya ada beberapa koreksi, kurang lebih koreksi yang diberikan adalah seperti ini:


New Zealand is currently facing a tremendous waste crisis after China refused to accept the world's waste, including from Aotearoa. As a result, the waste industry, that is mostly run by private company(ies), is unable to make a profit due to plastics which are not worth recycling.

On top of the this problem is the reliance of plastic use which most of it are is single-used. It is estimated that 450 million tonnes of plastic are produced annually and only a small amount are is recycled and most of it leaked to vulnerable ocean.

A rubbish tax, a so called levy, has been implemented in New Zealand to fight against waste consumption. However, with only NZD 10 a tonne, this tax is considerably considered to be too small and insufficient to solve the waste problem. A New approach and collaboration between all stakeholders - government, businesses, and consumers, are is highly needed.


Common errors:
1. Penggunaan Article.
Bagi teman-teman yang tidak mengetahui apa itu article, bisa baca dulu di tulisan disini.
Penjelasan sederhananya, Article dapat diartikan sebagai kata yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah kata benda (noun), yang menandakan apakah noun ini spesifik atau tidak spesifik. Jadi article selalu mengikuti kata benda. Article yang paling sering ditemukan adalah a, an, the.
Article dibedakan menjadi dua yakni:

a. Definite article (the)
Dengan menggunakan kata the, kita membatasi makna dari noun tersebut menjadi suatu noun tertentu. Perhatikan perbedaan dua kata ini.
Tanpa article: Reds won against Tottenham Hotspur last night.
Pakai article: The reds won against Tottenham Hotspur last night.
Article the membantu memberikan makna tertentu pada noun.

b. Indefinite article (a, dan an)
Berbeda dengan the yang membuat kata benda menjadi spesifik, a/an membuat noun menjadi tidak spesifik (general). Misal a gift, gift yang dimaksud bisa apa saja. Gift berupa kacamata kek, kue kek, alat masak kek, pokoknya gift, terserah mau bagaimana bentuknya. A dipakai untuk noun yang awalnya huruf konsonan (a brother, a sister, a pet), dan an untuk huruf vokal/atau sound-nya huruf vokal (an apple, an umbrella, an hour).

Balik ke case yang diatas, mari kita analisis satu per satu.
1. A tremendous waste crisis: Crisis yang dimaksud disini tidak general, sehingga cocok untuk diberikan article a.
2. The waste industry: Dengan menggunakan kata the, ini membantu menspesifikkan industry yang dimaksud, yakni industri sampah yang sedang mengalami krisis.

3. A rubbish tax: Tax yang dimaksud adalah bersifat general
4.  The waste problem: Problem yang dimaksud bersifat spesifik

5. A new approach: Approach yang dimaksud bersifat general

2. Penggunaan to be
Kesalahan yang paling umum di tulisan ini adalah penggunaan are dan is. Seperti yang kita tahu, are dan is dibedakan berdasarkan subject-nya, are untuk subject yang plural, dan is untuk singular. Mari kita menganalisis satu contoh kesalahan diatas: 

The waste industry, that is mostly run by private company(ies), is unable to make a profit due to plastics which are not worth recycling.

Pada kalimat ini, ada terdapat tiga to be. Is mostly run merupakan bentuk kalimat pasif yang sudah pasti membutuhkan to be. Is yang mengikuti kata unable, dan are not worth recycling, juga mutlak karena bertindak sebagai link verb.
Penentuan bentuk form ditentukan juga oleh subject-nya, apakah singular atau plural. Pada kedua is diatas, subject-nya adalah the waste industry, sedangkan pada are subject-nya adalah plastics.


3. Tidak menggunakan passive form.
Dalam academic writing, penggunaan passive form dianggap lebih formal dan akademik. Mari kita mengambil beberapa contoh kalimat yang telah dikoreksi diatas.

1. the waste industry, that is mostly run by private company(ies).
2. only a small amount are is recycled.
3. this tax is considerably considered to be too small and insufficient to solve the waste problem.

Demikianlah koreksi writing saya. Kalo ada saran dan koreksi, please do not hesitate to let me know in comment column down below. See you in other grammar correction blogs.

Lihat beberapa grammar correction ini:
Grammar Correction Menulis Surat
Membuat Surat Complain in English
Tugas Membuat Summary

Comments

Popular posts from this blog

IELTS Writing Task 1 - Process

IELTS Academic Writing Task 1 - Map

IELTS Writing task 2