Tiada kejayaan yang abadi


Tiada suatu kedikdayaan yang bertahan selama-lamanya. Semua kedikdayaan itu bersifat sementara. Seperti halnya kekhalifaan muslim yang pernah porak poranda diterjang oleh keganasan pasukan Mongolia dibawah komando Genghis Khan, yang kemudian  berselang beberapa tahun kemudian, kerajaan mongol ini harus runtuh dan pecah berkeping-keping. Begitupun dengan kedikdayaan Inggris sebelum perang dunia I yang memiliki wilayah jajahan sampah ke negeri Selandia Baru yang kemudian hancur setelah perang dunia I dan  diikuti oleh perang dunia II. Meskipun dinobatkan sebagai negara yang menang, namun ekonomi Inggris hancur. Hari ini kita mendengar kedikdayaan negara Amerika Serikat sebagai negara super power, namun pada kenyataannya GDP-nya sudah dikalahkan oleh negara Tiongkok. Tidak ada suatu kejayaan yang bertahan selama-lamanya.

Tidak hanya terjadi di suatu negara, di tingkat perusahaan dan individu semua ini terjadi. Tidak ada yang sangka bahwa produsen handphone dunia, Nokia, harus collapse diterjang oleh kekuatan juniornya yakni Samsung dan bahkan pendatang baru seperti XiaoMi. Tidak ada yang bisa lupa keruntuhan Muammar Qadafi, pemimpin negara Libya, yang pada masa kehidupannya memimpin suatu negara dan memonopoli minyak di negara yang dinobatkan sebagai negara yang paling besar cadangan minyaknya di benua Afrika. Tidak ada yang kekal. Kehidupan ini beserta dengan isinya memang hanya bersifat sementara.

Begitupun dengan diriku ini yang sekarang sedang dalam perjuangan, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang di sekitar saya, dan juga untuk negara dan agama. 

Mungkin diri ini harus belajar dari kehidupan seorang Genghis Khan yang tumbuh sebagai seorang yatim piatu dan bekerja di ladang hingga akhirnya dapat menguasai sebagian besar wilayah bumi. Mungkin saya harus belajar dari kesabaran baginda Muhammad SAW yang besar tanpa orang tua dan dibenci oleh warga kampungnya sebelum Beliau menjadi Nabi yang masyur dan dikagumi bahkan hingga generasi saat ini.


Dalam beberapa kutipan motivasi yang saya baca seperti; "Saya tidak pernah menemukan seseorang yang kuat dan disegani tanpa pengalaman masa lalu yang penuh cobaan". Begitupun dalam kutipan lain yang mengatakan "kesusasahan dan kegundahan adalah sebuah tanda-tanda bahwa sebuah hal besar akan datang". Bahwasannya diri ini yakin dengan segala pengorbanan dan tekad, semuanya akan berbuah manis. Sungguh orang-orang yang berhasil adalah mereka yang konsisten dalam langkahnya. Dan saya yakin sejarah telah memperlihatkan ini. Mari berdoa kepada Allah yang maha kuasa semoga kita diberi kekuatan serta kesabaran dan menjadi manusia yang tangguh dan bermanfaat besar bagi lingkungan dan orang sekitar. Amin.

Tidak ada yang bersifat sementara, begitu pun dengan setiap perjuangan ini, pasti akan ada hasilnya. Bersabarlah. Insha Allah.

Comments

Popular posts from this blog

IELTS Academic Writing Task 1 - Map

Naik pete-pete apa ke Mall Panakkukang?

IELTS Writing Task 1 - Process